Berat : 220
Lebar : 13
Panjang : 19
Sinopsis
Kalau ditanya siapa pelanggan paling setia warung batagor Mang Udin, jawabannya pasti Hamid Pradana. Kecintaannya pada batagor membuatnya sering berdebat dengan Disa, bendahara kelas yang kesal karena Hamid selalu menunggak uang kas. Alasannya, "Ya, maaf uangnya habis buat menafkahi Mang Udin." Rupanya ada alasan baru penyebab Hamid semakin betah nongkrong di warung Mang Udin. la adalah Teh Chika, seorang mahasiswi cantik yang ternyata putri kebanggaan Mang Udin. Sejak awal masuk ke SMA Bumi Bandung, Hamid kenal dengan penjual batagor belakang, Mang Udin, yang warungnya terletak di belakang sekolah. Ia selalu ke sana ketika istirahat tiba atau bolos pelajaran, selain karena Mang Udin sang penjual sangat ramah juga karena Hamid sangat suka sekali mencicipi bakso tahu goreng yang jadi candunya. Hal itu menjadi bahan perdebatan ketika Hamid sudah seperti buronan bendahara kelas, Disa. Pasalnya laki-laki itu selalu menunggak uang kas dengan beralasan bahwa uangnya habis dibelikan batagor. Perdebatan yang sering terjadi antara Hamid dan Disa membuat keduanya semakin dekat. Namun di sisi lain seiring kedekatan Hamid dengan Chika, perdebatan antara Disa dengan Hamid membuat Disa menaruh rasa pada Hamid. Di sisi lain, Hamid bertemu dengan Chika di warung Mang Udin yang memberikan kesan tersendiri baginya. Dan pada suatu titik, Hamid bingung, siapa yang ia sukai di antara kedua gadis ini?